top of page
Search

Pembinaan Kepribadian bagi WBP Beragama Kristen di Lapas Kelas III Mamasa

  • Writer: lapas mamasa
    lapas mamasa
  • Aug 7, 2024
  • 2 min read

Pembinaan Kepribadian bagi WBP Beragama Kristen di Lapas Kelas III Mamasa

Pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, Lapas Kelas III Mamasa melaksanakan kegiatan pembinaan kepribadian melalui ibadah bersama bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang beragama Kristen. Kegiatan ini dimulai pukul 10.30 WITA dan berlangsung hingga selesai, bertujuan untuk memberikan pencerahan keagamaan dan mendukung pengembangan kepribadian WBP. Ibadah dilaksanakan di Gereja Oikumene yang berada dalam lingkungan Lapas Mamasa, dipimpin langsung oleh pendeta dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Rante-rante, Kabupaten Mamasa. Pelaksanaan ibadah berlangsung dalam suasana aman dan kondusif, memberikan kesempatan kepada WBP untuk memperdalam iman mereka dan memperoleh dukungan spiritual.

Pembinaan kepribadian melalui kegiatan keagamaan ini merupakan bagian dari tugas dan fungsi Lapas Kelas III Mamasa untuk mendukung hak WBP dalam menjalankan ibadah sesuai agama mereka. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan bahwa WBP mendapatkan bimbingan rohani yang dapat membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Kepala Lapas kelas III Mamasa memastikan pengawasan kegiatan ini, memastikan bahwa ibadah berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan. “Kehadiran petugas selama ibadah memberikan jaminan keamanan dan ketertiban, sehingga WBP dapat beribadah dengan khusyuk, sehingga dapat memperlancar proses ibadah Bersama ini” ucapnya.

Sementara itu, secara terpisah, Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat, pamuji Raharja, berharap agar kegiatan pembinaan kepribadian melalui ibadah ini dapat membawa dampak positif bagi para WBP. Dengan bimbingan spiritual yang tepat, diharapkan mereka dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik dan siap untuk diterima kembali oleh masyarakat setelah masa hukuman mereka berakhir. “Kegiatan ini tidak hanya memenuhi hak beribadah WBP, tetapi juga menjadi sarana penting dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi mereka. Kami terus berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan serupa di masa depan, guna memperkuat peran pembinaan kepribadian dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih baik” ucap Kakanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Barat.



 
 
 

Comments


bottom of page